mencintaimu bukanlah sesal
meski menanggung air mata yang terjaga rapat
atau koyakan duka yang kuterima dengan ikhlas
semua dapat kau baca biar selintas

pernah ada masa kita bertengkar
tak ada tawa atau kelakar
marah kita kadang membakar
segala pengap keluar dan menguap

mencaintaimu bukanlah kemurungan
meski dunia kadang curang
dengan kelicikan manusia melebihi binatang
namun harapan tak pernah hilang 

barangkali kita butuh waktu
merenungkan segala peristiwa
atau merapal segala jejak
lalu menemukan banyak kisah telah tercipta

kita relakan apa yang tertinggal
seperti halnya kepahitan yang perlahan tanggal
rengkuhlah terang yang akan kita ciptakan
meski pelan tapi kita tak perlu ragukan

Jogja, 2024