setiap lagu yang menemani

aku selalu terkenang kamu

meski yang ada hanyalah kegetiran

tidak seperti dulu aku tenggelam 

dalam ketidakberdayaan


kini aku sendirian di hari-hari

yang begitu cepat menghilang

segalanya tinggal jadi bayang

entah kau tahu atau pura-pura tidak tahu

tapi telah kuenyahkan dirimu


kau tahu aku selalu suka senyummu

yang kini jadi iblis begitu sinis

dan aku tak pernah tahu

apa yang merasukimu

sebelum tawa itu membuangku


aku tak mengeluh atas perpisahan

meski aku pernah bersimpuh harapkan 

tapi tawamu saja yang kudengar

tak peduli begitu sakit tersebar

di malam-malam yang terkapar


Pakis, 2025