Pemain Muda NTT Masuk EPA Persita, Bukan Hanya Kisah tentang Sepak Bola - Blog Yo

Latest

Blogroll

BANNER 728X90

Monday, October 6, 2025

Pemain Muda NTT Masuk EPA Persita, Bukan Hanya Kisah tentang Sepak Bola

Ketika orang berhasil, itu karena kerja keras. Keberuntungan tidak ada hubungannya dengan kesuksesan.-- (Diego Maradona) 

Aksi Cerilus Seran (kiri) dan Krisantus Glend (kanan) di lapangan. (Foto: kolase Yo, Dok.Malaka FC)


 Sore itu di sebuah lapangan di daerah Tangerang, para pemain Elite Pro Academy (EPA) U-20 Persita Tangerang sedang berlatih. Di tribun seorang lelaki tampak serius melihat latihan itu. Sesekali ia bertepuk tangan, berteriak memberi semangat. 

 Persita Tangerang sebagai salah satu klub Super League (nama baru Liga 1) yang cukup serius dalam pembinaan pemain, membuka peluang bagi talenta muda terbaik dari berbagai daerah. 

Lelaki itu, Hugo Venansius Nahak bukan orang baru di dunia persepakbolaan nasional, terutama dalam membina para pemain muda dari Nusa Tenggara Timur (NTT) dan beberapa pemain berbakat lainnya dari luar NTT. 

Saat ini ada 6 pemain muda yang tergabung sebagai pemain EPA Persita Tangerang untuk musim 2025/2026. Mereka bernaung di klub Malaka FC, klub yang dibentuk oleh Hugo dan isterinya, Ildefonsa Nahak pada tahun 2015. Klub amatir itu menjadi wadah para pemain muda berbakat dari NTT. 

Mereka adalah Gilbert Kapitan, Kota Kupang, yang berhasil menembus tim EPA U-18 Persita. Pemain yang menempati posisi sayap kanan ini berasal dari U-17 Persekota Kupang. Ia masih sekolah, pindah dari SMA Geovani Kupang dan saat ini melanjutkan pendidikan di SMA YP Karya Tangerang. 

Pemain lainnya yang masuk skuat EPA U-20 Persita adalah Fauzan Afa, gelandang tengah asal kota Kupang, Silvester Mali Rambo, sayap kiri dari Malaka FC. Selain itu masih ada dua pemain lainnya, yakni Krisantus Tahu Glend (winger kanan) dari Malaka FC, dan Debrito (bek kanan) asal klub Persamba Manggarai Barat. 

Kelima pemain mengikuti jejak seniornya, Cerilus Seran dan Rizky Ramadhan yang pada musim 2024/2025 memperkuat Persita meraih juara EPA U-20. 
 
"Untuk bisa masuk ke EPA tidaklah mudah. Para pemain berjuang keras untuk menghadapi persaingan ketat, seleksi teknis dan fisik, kedisiplinan dan mentalitas, kesiapan akademik dan sosial," tutur Hugo Nahak. 
 
Tantangan lainnya bagi para pemain dari daerah adalah masalah koneksi dan akses seleksi. Tidak semua daerah memiliki akses mudah ke seleksi klub besar. Pemain dari daerah pelosok seringkali kesulitan karena keterbatasan informasi, biaya perjalanan, atau minimnya jaringan pelatih. 

Dalam perkara ini, keberhasilan para pemain muda menapak untuk mewujudkan mimpinya menjadi pesepak bola profesional, jelas tak lepas dari peran Hugo Nahak. Pengusaha ban untuk truk dan bus ini memang dikenal konsisten mengembangkan sepak bola akar rumput di NTT. Ia berhasil meyakinkan banyak pihak bahwa anak-anak NTT memiliki potensi besar. Lewat jaringan, keuletan, dan dedikasi, Hugo berhasil membawa anak asuhnya ke klub besar seperti Persita Tangerang. 

Menurut ayah dua anak itu, semua pemain dari Malaka FC yang tergabung di EPA Persita saat ini atas pilihan pelatih dan manajemen melalui proses trial yg panjang. 

"Saya dan istri membawa mereka ke Jakarta untuk mengikuti trial selama 3-4 bulan atas ijin orang tua, keluarga dan dukungan dari Ketua Askab Manggarai Barat dan juga Asprov NTT," tambah penggemar Cristiano Ronaldo itu. 

Bukan Statistik 

Keberadaan mereka di EPA Persita bukan hanya angka statistik, melainkan cerita mimpi, pengorbanan, dan harapan untuk banyak orang di NTT dan sekitarnya. 

Mereka ingin menjadi pemain profesional di Persita dan klub Super League lainnya. Tentunya juga menggapai mimpi sebagai pemain tim nasional, seperti halnya pemain timnas NTT yakni Marcelino Ferdinan. "Motivasi terbesar mereka, dari sepak bola bisa mengangkat harkat dan martabat keluarga. Semua pemain ini terlahir dari keluarga sederhana, bukan keluarga berada," tambah Hugo yang berterima kasih kepda Zaki Iskandar sebagai Owner Persita Tangerang. Juga kepada Pelatih Kepala EPA Persita Tangerang, Coach Ilham Jaya Kesuma 

Sosok Eddy Syahputra juga dinilainya banyak memberikan dorongan semangat kepada para pemain untuk tetap bekerja keras. Pengalaman Eddy sebagai agen pemain kawakan memberikan tambahan motivasi yang tidak kecil bagi pemain muda di Malaka FC. 

Keberhasilan anak-anak muda menembus skuat klub seperti Persita menjadi pemicu semangat mereka yang ada di NTT untuk bisa mengikuti jejak seniornya pindah ke Jawa. Meski begitu, perjalanan para pemain itu baru dimulai. Tidak bisa berhenti karena sudah puas menjadi bagian tim EPA klub yang berkiprah di Super League. Mereka tak hanya beradaptasi dengan latihan intensif dan standar profesional, tapi juga berada dalam atmosfir persaingan ketat dengan pemain muda dari seluruh Indonesia. Belum lagi harus menjaga mental agar tetap focus meski jauh dari keluarga. 

"Harapan besar kami orang NTT, dengan banyaknya anak-anak usia muda di EPA, dengan pengalaman mereka, mereka bisa mencetak prestasi di PON NTT NTB 2028 mendatang di cabor sepak bola," imbuh Ildefonsa Nahak. 

Sedangkan Hugo Nahak berpesan agar para pemain yang sudah berhasil menjadi bagian klub professional terus berlatih, menghindari pergaulan bebas, narkoba. Pengorbanan yang dilakukan akan menuai hasil di masa mendatang. 

Para pemain dari Malaka FC yang memilih Bogor Rumpin Cikoleang sebagai homebase tak hanya mampu menembus EPA Persita, tapi juga membela klub lainnya di Liga 4. Seperti Robertus Juni dan Rey Halek yang pada musim lalu membela Harimau Indonesia di putaran final Liga 4. Lalu Jerry Anugerah di Dejan FC, klub Liga 3 untuk musim 2025/2026. 

Pemain lainnya adalah Vito Bass Persipasi Bekasi FC dan Egidius Nino Club lama Putra Oesao Kupang yg bergabung ke tim Patriot Bekasi FC Liga 4 Jawa Barat. 

Kemudian Robertus Juti yg pada musim lalu membela Harimau Indonesia bersama Rey Halek pada putaran nasional liga 4. Robertus yang mantan kapten Serpong City saat ini menanti pinangan klub Liga 3. Satu lagi, Ado Tetik Klau juga menanti pinangan klub Liga 4. 

Selain itu, juga terdapat Vito Bass Persipasi Bekasi FC dan Egidius Nino Club lama Putra Oesao Kupang yg bergabung ke Patriot Bekasi FC Liga 4 Jawa Barat. 

Masuknya para pemain muda NTT ke EPA Persita Tangerang dan klub-klub Liga 3 dan 4 bukan hanya kisah tentang sepak bola, tapi juga tentang mimpi, perjuangan, dan harapan. Ini adalah bukti bahwa kerja keras, dukungan keluarga, dan peran mentor seperti Hugo Venansius Nahak bisa mengubah jalan hidup anak-anak muda. 

NTT kini punya alasan lebih untuk percaya bahwa sepak bola bisa menjadi jalan menuju masa depan cerah. ***

Sumber: https://www.kompasiana.com/johannessugianto/68de3dca34777c63e528eae2/pemain-muda-ntt-masuk-epa-persita-bukan-hanya-kisah-tentang-sepak-bola

No comments: